Waktu yang paling menyenangkan dalam satu minggu itu adalah malam minggu. Dunia seolah berpesta merayakannya, dengan begadang semalaman tanpa resah ketika rasa kantuk mendatangi di hari berikutnya.
Dan di sinilah aku sekarang, berpesta merayakan malam minggu dengan blogging, ditemani hujan rintik yang tak juga berhenti sejak tadi.
Ketika mengamati hujan, sering membayangkan suatu kehidupan orang lain, seperti apakah kehidupan yang dimilikinya: seru, menarik, membosankan atau bahkan tragis. Hal sama yang juga sering dilakukan ketika menemui kemudian mengamati orang asing dengan mereka-reka kehidupan macam apa yang dimiliki dan dilaluinya.Kalau dengar kata November, pasti yang muncul di benak sebagian besar orang adalah kata “November Rain”. Yak, selain emang November adalah bulan-bulannya sang hujan turun dengan indah dan derasnya, November Rain juga merupakan salah satu judul lagu dari grup band asal Amerika yang sudah mendunia, Guns N’ Roses
Lagu dengan syair puitis menyayat kalbu. Lagu tentang kisah cinta. Kisah cinta dua insan yang masih bergelayut dengan kebimbangan. Kebimbangan akankah cinta mereka kekal. Keraguan akankah cinta mereka abadi.
Lagu milik Guns N' Roses ini ditulis oleh Axl Rose (vokal). Lagu balada ini dimainkan dengan tempo beat gitar dan piano yang mendayu dayu. Petikan gitar Slash melengking tinggi. Tarikannya serasa jeritan iba memohon dari seorang kekasih saat berharap jangan ditinggal pergi.
Kebahagiaan bisa pergi begitu saja, konsekuensi dari pilhan, atau berlalu seiring waktu, seperti November yang dingin yang tak akan terjadi sepanjang tahun. Namun kesedihan juga tak selamanya tinggal. Luka dan sakit hati mengikuti kehidupan nanti, dan apabila mampu melewatinya, waktu akan menenangkan luka dan sakit itu dengan sendirinya.
Tidak ada yang abadi meski itu kebahagiaan yang dimiliki. Pun juga dengan kesedihan maupun rasa sakit, waktu berlaku menenangkannya,. Bersyukur detik demi detik atas apa yang dimiliki: takdir hidup yang diberikan. Bahagia, senang, sedih, kecewa, luka dan cinta adalah bagian dari dinamika yang memperkaya jiwa.
….bahwa segala sesuatu datang untuk pergi. Tak ada yang datang dan tinggal untuk selamanya, termasuk juga kesedihan
