Pusing karena beberapa artikel yang kita kirim ke VIVAlog tidak juga diterima dan ditampilkan? Mungkin tulisan berikut ini bisa memberi gambaran dan panduan bahwa redaksi VIVAlog tidak sekejam yang kita bayangkan dan masih mau approve artikel dari para blogger pemula seperti saya misalnya.
Memang ada kriteria-kriteria tertentu yang membuat tulisan kita diterima untuk kemudian ditampilkan pada halaman VIVAlog. Namun apakah itu tentu hanya redaksi VIVAlog yang tahu. Yang pasti kita hanya diberi bahwa VIVAlog akan langsung menolak artikel yang mengandung unsur-unsur SARA, pornografi, kekerasan, tindakan provokasi yang merugikan orang lain dan menyiarkan kebencian.
Namun mengapa artikel kita yang tidak mengandung hal-hal tersebut masih saja tidak diterima oleh VIVAlog?
Berikut ini tujuh resep jitu agar artikel kita diterima dan ditampilkan di halaman VIVAlog :
1. Buatlah tulisan yang sesuai dengan kategori pada VIVAlog
Untuk bisa ditampilkan pada halaman VIVAlog, artikel kita harus merupakan salah satu dari 19 kategori yang disediakan oleh VIVAlog. Kategori itu adalah Teknologi, Gadget, Tips Blog, Sosial, Budaya, Sejarah, Sastra, Dunia, Politik, Ekonomi, Entertainment, Lifestyle, Kesehatan, Fashion, Wisata, Sport, Otomotif, Info Vivalog, Lainnya.Jadi sebelum kita mulai menulis artikel, sebaiknya tentukan artikel yang akan kita tulis masuk pada kategori yang mana. Jika kita memang berniat akan menulis artikel dengan kategori Lainnya, sebaiknya pertimbangkan dulu tentang materi yang akan kita tulis apakah sesuai dengan kapasitas VIVAnews sebagai situs berita. Karena kita tahu bahwa VIVAlog merupakan bagian dari VIVAnews.
2. Buatlah tulisan yang up to date, unik, menarik dan informatif
Memang tidak mudah membuat artikel yang memenuhi empat unsur diatas, namun jika kita mau berusaha menggali potensi dalam diri kita dan mau memahamiinformasi yang dibutuhkan pembaca maka insyaAllah artikel kita akan diterima. Salah satu kriteria artikel yang baik adalah yang update terhadap situasi terkini dan merupakan hal baru yang bisa membuat orang penasaran untuk membacanya. Dengan banyak belajar, yakinlah kita mampu untuk membuat artikel yang demikian.
3. Buatlah tulisan dengan panjang proporsional
Ini sebetulnya terkait dengan unsur informatif sebuah artikel yang ada pada poin dua. Saya tekankan lagi karena artikel yang terlalu pendek terlihat kurang tuntas dalam menyampaikan informasi dan mengupas masalah serta memberi solusi.Membuat artikel dengan panjang setidaknya 400 kata mungkin bisa dijadikan bahan referensi. Artikel dengan panjang segitu juga dianggap memenuhi unsur dalam SEO (Search Engine Optimization). Jadi buatlah artikel yang lengkap dengan poanjang proporsional sehingga informasi yang akan kita sampaikan dapat benar-benar dimengerti oleh pembaca khususnya pengunjung VIVAlog.
4. Belajarlah dari artikel yang sudah diterima VIVAlog
Perhatikan saat kita membaca tulisan-tulisan yang ada di VIVAlog lalu resapi lebih dalam bagaimana rasa interest kita terhadap artikel tersebut. Yang pertama kali kita tangkap tentu judul artikel. Judul artikel yang menarik akan memancing pengunjung untuk meng-klik sebuah artikel dan kemudian membacanya. Jadi poinyang kita dapatkan disini adalah buatlah judul yang menarik hati pengunjung.Setelah melihat judul artikel, selanjutnya kita mulai melihat pada paragraf pertama. Ini merupakan deskripsi singkat yang membuat pembaca memperoleh gambaran dari judul tadi. Paragraf pertama yang cantik akan membuat hasrat ingin membaca (desire to read) dari pengunjung menjadi terpancing dan seterusnya dilanjutkan dengan membaca keseluruhan isi artikel.
Perhatikan bagaiman mereka yang diterima di VIVAlog membuat paragraf pertama. Ini akan baik untuk pertimbangan artikel kita diterima dan ditampilkan di halaman VIVAlog.
Yang terakhir tentu isi artikel secara utuh, ini merupakan inti yang sebenarnya dari sebuah halaman website. Perhatikan gaya mereka yang diterima di VIVAlog dalam menyampaikan kata demi kata, paragraf demi paragraf pada sebuah artikel. Pelajari bagaimana mereka mampu menuliskan informasi secara runtut dan menarik sehingga pembaca tidak bosan dan melanjutkan sampai akhir tulisan.
5. Hindari hal-hal yang dilarang
Yang saya maksud disini bukan hanya larangan dari VIVAnews yang telah disebutkan diatas melainkan hal-hal terlarang dalam dunia blogging termasuk didalamnya tentang aturan kopi paste dan pelanggaran hak cipta. Jika artikel yang kita kirim merupakan artikel kopi paste, sudah tentu redaksi VIVAlog akan menolaknya.Patuhi aturan-aturan dalam dunia blogging, jika seandainya kita mengambil materi dari blog lain sebaiknya berikan link sumber yang jelas. Jangan pernah berfikir untuk mengakali redaksi VIVAlog, bagaimanapun mereka orang-orang ahli yang sudah mempunyai sistem untuk menjaga konten pada website VIVAlog.
6. Pasanglah Iframe VIVAlog pada blog kita
Resep ini mengacu pada informasi yang diberikan oleh pihak VIVAlog. Informasi tersebut kurang lebih isinya VIVAlog lebih mengutamakan artikel dari blog yang sudah memasang Iframe VIVAlog. Jadi sebelum mengirim artikel, sebaiknya kita sudah memasang Iframe VIVAlog lebih dahulu.Mengingat akan besarnya potensi pengunjung yang diberikan oleh VIVAlog, sebaiknya setelah artikel diterima kita tetap memasang Iframe VIVAlog ini. Akan sangat penting dan baik pada perkembangan blog jika dapat mengirim dan menampilkan artikel secara kontinyu di VIVAlog.
Buat para publisher Google Adsense, jangan takut memasang Iframe akan melanggar TOS. Pihak VIVAlog sebelumnya sudah mengkonsultasikan dengan pihak Google dan hal ini diperbolehkan.
7. Pastikan kita mengisi data dengan lengkap
Ini adalah yang tidak boleh tidak dilakukan. Saat mengirim artikel, kita harus mengerti bahwa Judul, isi dan URL Blog adalah wajib. Sudah tentu artikel kita tidak bisa diterima jika salah satu dari tiga hal tersebut kosong. Jadi pastikan mengisi data dengan lengkap sebelum mengirim artikel.Untuk kolom file dan keterangan file tidak wajib diisi, jadi jangan beranggapan kalau artikel kit ditolak karena tidak menyertakan file gambar dan keterangannya.
Demikian beberapa resep agar artikel kita diterima dan ditampilkan pada situs VIVAlog. Bagaimana mengolah ketujuh resep ini sangat bergantung dari diri kita masing-masing. Kemampuan dan gaya menulis tiap-tiap orang memang berbeda namun satu tujuan yang pasti adalah niat kita untuk menulis artikel adalah berbagi informasi yang bermanfaat kepada pembaca.
Selamat berusaha dan jangan menyerah untuk bisa tampil di VIVAlog. Salam Blogger Indonesia.